Aku memang mencintai bang Salman, si penjual pisang crispy tampan itu, bahkan sejak awal kami bertemu.
Namun aku tak pernah berharap bisa memilikinya, karena aku pikir ia lelaki normal.
Dan setelah aku tahu, kalau bang Salman juga seorang penyuka sesama jenis, aku sepertinya jadi punya harapan untuk bisa menjalin hubungan asmara dengannya.
Tapi sekali lagi aku harus memendam hasratku tersebut, meski pun aku tahu, kalau bang Salman adalah seorang gay, tapi ia sudah punya kekasih. Walau pun yang aku tahu, hubungannya dengan pacarnya itu sedang dalam masalah, dan bang Salman sendiri mengatakan kalau ia sudah memutuskan pacarnya yang bernama Jhon tersebut.
Meski pun demikian aku masih tidak berani berharap lebih, karena bisa saja ia tidak tertarik padaku.
Hingga pada malam itu, bang Salman dengan terang-terangan menawarkan pisang crispy nya padaku. Aku merasa punya harapan lebih. Tapi aku takut semua itu hanya lah sebuah nafsu sesaat, bukan cinta.
Ini adalah part lanjutan kisahku bersama bang Salman si penjual pisang crispy yang tampan dan gagah itu.
Bagaimanakah akhirnya kisah cinta kami terjalin?
Lalu bagaimana dengan bang Jhon, mantan pacar bang Salman yang ternyata masih mencintai bang Salman?
Simak kisah ini sampai akhir ya..
Dan sebelumnya seperti biasa saya ingin mengucapkan selamat datang bagi penonton baru channel ini, jangan lupa untuk subscribe channel ini dan klik tanda lonceng untuk menyaksikan vidoe-video menarik lainnya.
Bagi subscriber setia saya, terima kasih udah tetap setia, terima kasih atas masukan, saran dan motivasi serta dukungannya.
Terima kasih udah mampir, terima kasih juga udah subscribe, udah like, udah komen and udah share video ini.
Selamat menikmati dan semoga terhibur!
Saya juga ingin mengingatkan kembali, untuk berlangganan dan bergabung di channel ini. Untuk mendapatkan berbagai keuntungan istimewa dari kami. Mulai dari layanan video eksklusif dari kami, dan mendapatkan nomor whasapp kami, serta berbagai fitur menarik lainnya, yang kami sediakan khusus untuk pelanggan-pelanggan channel ini.
Jadi jangan lupa bergabung ya.. terima kasih.
Untuk berlangganan dan bergabung dengan channel ini, bisa langsung klik tombol gabung di bawah ini, atau bisa langsung klik link nya di deskripsi video ini.
Salam sayang untuk kalian semua... Muaachhh..
*****
Masa depan itu seperti hantu. Menakutkan!
Cukup lama aku menatap wajah tampan bang Salman yang duduk bersila di depanku.
Malam juga sudah semakin larut, kami baru saja menutup warung pisang crispy kami, beberapa saat yang lalu.
Rasa lelah sudah menyelimuti tubuhku sejak tadi.
Setiap pagi aku harus berangkat kuliah seperti biasa, dan sepulang kuliah, aku harus membantu bang Salman untuk mempersiapkan dagangan kami. Untuk selanjutnya, setelah segala persiapan selesai, kami akan membuka warung dan mulai melayani beberapa orang pembeli yang bahkan sudah antri dari tadi.
Kami juga harus mempersiapkan pesanan-pesanan dari pembeli yang telah memesan secara online. Seharian kami cukup sibuk dan hampir tidak punya waktu untuk istirahat.
Sehingga setelah semua dagangan kami habis dan malam pun menjelang, kami baru bisa beristirahat.
Saat itulah bang Salman, beberapa saat tadi mengucapkan sebuah kalimat yang membuatku menatapnya setengah tak percaya.
"aku jatuh cinta sama kamu, Sab." begitu kira-kira ucapan bang Salman barusan, sebuah kalimat yang sudah lama aku tunggu-tunggu. Sebuah kalimat yang juga membuat ku merasa sedikit takut.
Takut, kalau semua itu hanyalah sebuah harapan yang pada akhirnya akan membuatku kecewa lagi.
Semua peristiwa dan kisah ku di masa lalu kembali melintas di pikiranku. Beberapa kali aku harus mengalami peristiwa tragis, karena menjalin hubungan dengan sesama jenis.
Tapi tentu saja bang Salman berbeda. Setidaknya ia masih lajang.
Namun ada satu hal yang membuat aku semakin merasa takut. Biar bagaimana pun, aku tahu bagaimana kisah cinta bang Salman dan bang Jhon. Meski mereka sudah lama tidak saling berhubungan, namun aku yakin di hati mereka masing-masing masih ada sisa-sisa perasaan itu.
Bagaimana kalau bang Jhon kembali?
Mampukah bang Salman untuk menolaknya?
Akh, aku menjadi dilema tiba-tiba.
Di satu sisi, aku memang mencintai bang Salman, bahkan sudah sejak lama.
Namun di sisi lain, aku tidak ingin hanya menjadi pelarian semata bagi bang Salman.
"bang Salman serius?" tanyaku akhirnya.
"saya serius, Sab. Saya tahu ini mungkin aneh bagi kamu, tapi saya sudah tidak sanggup lagi membohongi perasaan saya sendiri. Kalau saya sangat menginginkan kamu.." balas bang Salman.
"lalu bagaimana dengan bang Jhon? Mantan pacar bang Salman itu?" tanyaku lagi, sekedar meyakin diriku sendiri, kalau bang Salman sudah tidak punya perasaan apa-apa pada bang Jhon.
"Jhon hanyalah masa lalu saya, Sab. Dan saya berharap kamu adalah masa depan saya.." jawab bang Salman, sambil tangannya meraih jemari ku lembut.
Aku tersentak seketika. Sudah sangat lama aku tidak merasakan hal tersebut. Apa lagi bang Salman adalah laki-laki yang saya cintai.
"saya sebenarnya juga menyukai bang Salman, tapi .... tapi saya takut, bang. Saya pernah mengalami peristiwa tragis dalam hidup saya dulu. Dan jujur saya masih trauma. Saya berharap abang bisa sabar ya.." ucapku kemudian, sambil sedikit menepis tangan bang Salman.
"oke.. Saya ngerti, kok. Dan saya akan sabar menunggu kamu untuk siap, Sab." bang Salman berucap lirih.
Aku merasa iba sebenarnya melihat raut kekecewaan di wajah tampan itu. Tapi aku memang belum siap, untuk menjalin hubungan dengan laki-laki lagi.
*****
"maaf, bang kami udah tutup.." ucapku pada seorang laki-laki yang tiba-tiba datang ke warung kami.
Saat itu, aku sedang menutup warung, sedangkan bang Salman sedang berada di dapur, mengantar beberapa barang.
"saya tidak ingin membeli, saya hanya ingin bertemu Salman.." parau suara laki-laki itu membalas.
Aku merasa tidak asing dengan suara itu, tapi aku tidak mengenali wajahnya.
"oh.." desahku ringan, "bang Salman lagi di belakang, tunggu aja sebentar.." lanjutku.
Dan beberapa saat kemudian, bang Salman pun muncul dengan raut muka yang sedikit heran menatap pria yang baru datang tersebut.
"mau apa lagi kamu kesini, Jhon." ucap bang Salman, ia berusaha bersikap biasa saja.
Oh, jadi ini laki-laki yang bernama Jhon tersebut. Bathinku.
Dulu aku memang hanya mendengar suara Jhon bertengkar dengan bang Salman dari kamar, tapi saat itu aku tidak melihat wajahnya. Jadi wajar, tadi aku merasa kalau suara itu tidak asing, tapi aku tidak mengenal wajahnya.
Lelaki bernama Jhon ini ternyata memiliki tubuh yang sangat kekar, dadanya bidang, namun wajah nya tidak begitu tampan.
"aku hanya ingin minta maaf, Sal.." lirih suara bang Jhon.
"saya udah memaafkan kamu, Jhon. Tapi kalau kamu ingin kita balikan, aku gak bisa.." balas bang Salman.
"kenapa? Apa kamu sudah tidak mencintai saya lagi?" Jhon bertanya, masih dengan nada lirih.
Kali ini bang Salman tidak menjawab. Wajahnya terlihat ragu-ragu.
"saya mohon, Sal. Saya sangat mencintai kamu, dan hidup saya terasa hampa tanpa ada kamu.." bang Jhon berucap lagi.
"aku.. aku gak bisa, Jhon.." bang Salman membalas dengan suara tergagap. Sepertinya ia mulai merasa tak tega melihat wajah penuh iba milik bang Jhon.
Tiba-tiba bang Jhon bersimpuh di hadapan bang Salman. Ia berlutut sambil bermohon dan berkata penuh harap.
"saya berjanji, Sal. Saya tidak akan pernah lagi membuat kamu kecewa. Saya akan mengikuti semua ucapan kamu. Saya akan memberi kamu kebebasan. Asal kamu mau kembali sama saya, Sal. Saya mohon.. Saya sangat membutuhkan kamu, Sal..." suara itu terdengar sangat lirih.
Jangankan bang Salman, aku aja jadi ikut tersentuh dan merasa iba mendengarnya. Kalau saja kalimat itu ditujukan pada ku, aku pasti tidak akan bisa menolaknya.
Bang Salman segera menarik tubuh bang Jhon agar berdiri kembali.
"saya akan beri kamu kesempatan terakhir, Jhon. Tapi ingat ini adalah kesempatan terakhir, kalau ternyata kamu tidak juga berubah, aku tidak akan pernah mau kenal sama kamu lagi.." ucap bang Salman akhirnya.
Wajah bang Jhon terlihat ceria kembali mendengar kalimat bang Salman barusan, ia kemudian mendekap tubuh gagah bang Jhon. Aku sendiri merasa cukup terharu melihat hal tersebut.
Namun tiba-tiba saja hatiku merasa perih. Ada sebait luka yang tiba-tiba menggores hatiku melihat mereka berdua berpelukan.
Sekarang aku tidak punya lagi kesempatan untuk bisa memiliki bang Salman. Tapi ini bukan salah bang Salman, aku yang terlalu takut untuk mengakui perasaanku sendiri. Padahal bang Salman sudah berterus terang tentang perasaannya.
Sekarang bang Salman dan bang Jhon sudah menyatu lagi, dan aku harus menelan ludah pahit akan kenyataan tersebut.
Malam itu, bang Salman meminta aku untuk tidur di luar. Sementara ia dan bang Jhon tidur di dalam kamar berdua.
Sayup-sayup aku mendengar suara kemesraan mereka berdua. Di sela-sela rasa cemmburu ku, aku juga merasa merinding mendengarkan mereka berdua. Tiba-tiba aku merasa sedikit bergejolak. Hingga aku pun memutuskan untuk melakukan olahraga tangan sendiri malam itu.
*****
Sejak kejadian malam itu, bang Jhon jadi semakin rajin berkunjung ke tempat kami malam-malam, dan aku harus menjadi korban dengan tidur di luar sendirian. Membiarkan mereka berdua menikmati kemesraan mereka.
Namun pada suatu malam, tiba-tiba bang Salman mengajakku masuk ke kamar, saat ia dan bang Jhon hendak bercocok tanam.
"kamu ikut ya.." tawar bang Salman.
"gak ah, bang. Aku gak biasa seperti itu. Lagi pula saya gak mungkin jadi orang ketiga diantara kalian.." balasku.
"kami juga belum pernah melakukan hal tersebut bertiga." ucap bang Salman, "makanya tadi kami sepakat untuk mencobanya bersama kamu. Itung-itung mencoba sensasi yang baru.." jelasnya melanjutkan.
Aku yang sudah terlanjur bergejolak mendengarkan mereka tadi, dan juga sudah hampir setiap mendengarkan mereka bermesraan, menjadi cukup tertarik untuk mencobanya.
Aku pun menyetujui permintaan mereka berdua. Lagi pula aku memang mencintai bang Salman, dan bang Jhon juga cukup menarik secara fisik. Jadi seperti kata bang Salman, aku juga ingin meraskan sebuah sensasi baru dalam hidupku.
Malam itu untuk pertama kalinya, kami pun melakukan hal tersebut bertiga. Sungguh sebuah sensasi yang luar biasa bagi kami. Kami sama-sama terlena dengan hal tersebut.
Pisang goreng bang Jhon dan pisang crispy bang Salman, akhirnya bisa aku rasakan sekaligus dalam satu malam.
Sebuah pengalaman baru dalam hidupku. Yang ternyata menumbuhkan kesan yang sangat dalam diantara kami bertiga.
Kejadian malam itu, membuat kami bertiga jadi semakin dekat. Semakin hari kami semakin ketagihan untuk melakukannya terus menerus.
Bahkan hampir setiap malam hal itu terjadi, dan kami pun semakin terlena dengan hubungan cinta segitiga tersebut.
Aku tidak tahu, apakah yang kami rasakan tersebut adalah sebuah perasaan cinta atau hanya sebuah perasaan sensasi sesaat yang akan segera berakhir, saat kami merasa bosan.
Namun yang pasti untuk saat ini, aku mencoba menikmati hal tersebut.
****
Berbulan-bulan hal itu terus terjadi. Telah berbagai cara dan gaya kami lakukan. Hubungan kami bertiga semakin dalam dan parah.
Namun pada akhirnya hubungan yang tidak sehat itu pun kemudian harus berakhir.
Setelah berbulan-bulan terlena, kami pun tidak menyadari kalau orang-orang di sekeliling kami sudah mulai mencurigai hubungan kami. Apa lagi bang Jhon juga hampir setiap malam menginap di tempat kami.
Suatu malam, saat kami sedang bercocok tanam bertiga, rumah kami pun di dobrak warga yang tidak senang melihat hubungan kami.
Kami tidak bisa menghindar lagi. Karena keadaan kami memang sedang tidak berpakaian saat itu.
Para warga pun mengamuk dan segera memukuli kami bertiga secara brutal.
Kami pun babak belur dan mengalami luka-luka di sekujur tubuh.
Sampai beberapa orang polisi datang dan membubarkan semua warga tersebut. Kami bertiga pun segera dilarikan ke rumah sakit, untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan.
Berita tentang kejadian tersebut pun menyebar dengan cepat. Aku merasa sangat malu bertemu orang-orang. Seakan-akan setiap orang yang aku temui menghina serta mencaci ku.
Karena itu, saat merasa mulai baikan, aku segera kabur dari rumah sakit.
Aku berlari sejauh-jauh nya dari kota itu. Rasa penyesalan mulai menyeruak ke dalam dadaku.
Aku yang awalnya berniat untuk berubah, harus kembali terjebak dalam dunia hitam itu, dan bahkan kali ini jauh lebih parah.
Aku terus saja berjalan terhuyung menuju arah luar kota tersebut, meski aku tidak tahu harus kemana. Namun yang pasti tekad ku hanya satu, aku harus pergi dari kota itu dan melupakan semua impianku.
Aku tidak sanggup lagi terus berada di sana, sebagian orang di kota itu pasti sudah mengetahui peristiwa tersebut dan mereka sudah pasti mengenaliku.
Aku harus pergi ke tempat di mana tidak ada seorang pun yang mengenaliku. Dan aku tidak mungkin kembali ke kampung halamanku. Aku tidak sanggup menghadapi keluarga ku, meski pun aku yakin, mereka belum mengetahui peristiwa tragis tersebut.
Dan sekarang aku benar-benar sudah tidak punya masa depan.
Masa depan bukan lagi hanya sekedar seperti hantu bagiku, menakutkan. Tapi sudah seperti neraka, mengerikan.
Namun aku tidak ingin menyerah. Aku harus berjuang memperbaiki nasibku. Aku harus berubah
Meski pun itu tidak akan mudah.
Entah peristiwa apa lagi yang akan aku alami selanjutnya?
Namun yang pasti aku harus tetap melangkah, meski pun masih tertatih-tatih.
Semoga saja, ke depannya aku bisa memperbaiki semuanya.
Ya, semoga saja.
*****
Bersambung..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar